Rabu, 02 Juli 2008

Jangan Berhenti Mengayuh Biduk Prestasi

Oleh : Hendri Susanto

Tanpa terasa, ujian Term II kembali hampir menyapa kita. Kenangan manis atau pahit di semester satu kemarin mungkin masih terukir dalam memori kita. Benar memang apa yang diungkapkan para pujangga “Al-imtihan fihi Yukramu al-maru au Yuhan”. Ujian apapun, di dalamnya memang manusia hanya terbagi kepada dua saja. Sukses dengan penuh bahagia. Atau justeru sebaliknya.

Tapi, bagi mereka yang tak pernah gentar dengan irama perjuangan, akan selalu mengayuh biduk yang telah ditungganginya itu untuk bisa berlayar dengan penuh romantis dan seirama dengan paduan ayunan gelombang. Maksudnya apa? Mereka tanpa kenal lelah dalam berusaha. Tak ludas dilindas musim. Tapi mereka sebaliknya adalah orang-orang yang mampu mengajak musim bisa bersahabat dengan misi dan visi mereka, agar termaktub dalam barisan para manusia yang militan dan berhasil.



Karena tanpa dipungkiri, kita memang sedang berada di babak penentuan. Kalau boleh penulis bahasakan; Yaitu babak final. Di mana di Term II ini, siapa saja masih punya peluang besar untuk menentukan warna dan corak perjuangan mereka sebelum beduk pengumuman Natijah itu ditabuh.

Dalam artian, semua kita masih memiliki kesempatan emas untuk menentukan hasil seperti apa yang kita inginkan. Saya, anda, kita semua adalah sama-sama tengah berada dalam ronde pertandingan itu. Maka dalam konsep orang-orang sukses; Tiada istilah kata terlambat.

Mulai dari detik ini. Setelah anda membaca tulisan sederhana ini. Mari, kita kerahkan semua potensi yang Allah anugerahkan kepada kita. Sebelum penyesalan itu tiba. Mari berbekal. Matangkan persiapan. Karena tidak salah bila orang bilang “Term II ini merupakan salah satu penentu di penghujung kenaikan tingkat nantinya”.

Atur strategi dari sekarang. Kembali meluruskan niat. Kita berlomba agar menjadi generasi-generasi yang mampu mengharumkan nama Islam dengan prestasi gemilang. Gantungkan cita-cita setinggi-tingginya, iringi dengan mujahadah yang maksimal, tingkatkan ubudiyah kepada Allah. Bismillah Tawakkal ‘Alallah. Melangkahlah. Andalah orang yang dinantikan itu. Bingkailah kesuksesan di dunia ini dengan merajut kebahagiaan di akhirat kelak. Wallahu a’lam.

0 komentar: